Terucapkan di Hari Perpisahan

Pagi itu langit cerah, diiringi dengan semilir angin yang menyegarkan. Hari itu adalah hari perpisahan bagi para siswa kelas 12 SMA Negeri 1. Mereka akan meninggalkan sekolah dan menghadapi masa depan yang belum tentu.

Suasana di kelas terasa hening, yang terdengar hanya suara kertas dan pena yang digunakan para siswa untuk menulis ucapan perpisahan. Tak ada yang berbicara, semua terlihat fokus pada tugas yang sedang dikerjakan.

Seketika, suara bel berbunyi, menandakan waktu istirahat telah tiba. Para siswa segera meninggalkan kelas dan menuju ke kantin untuk membeli makanan dan minuman.

Saat sedang mengantri, seorang siswi bernama Dinda merasa sedih dan cemas. Ia merasa tidak siap untuk meninggalkan sekolah dan menghadapi masa depan yang belum jelas.

"Dinda, kamu baik-baik saja?" tanya seorang temannya, Rika.

"Iya, hanya sedikit cemas," jawab Dinda dengan lesu.

"Jangan khawatir, kita semua akan melewatinya bersama-sama," ucap Rika dengan senyum menghibur.

Dinda tersenyum dan merasa sedikit lega. Ia merasa beruntung memiliki teman-teman seperti mereka.

Setelah istirahat, para siswa kembali ke kelas dan melanjutkan tugas menulis ucapan perpisahan. Beberapa siswa sudah selesai dan mulai membaca ucapan mereka di depan kelas. Ada yang mengucapkan terima kasih kepada guru, ada yang menceritakan kenangan manis selama di sekolah, dan ada pula yang memberikan semangat untuk masa depan.

Tiba giliran Dinda untuk membacakan ucapan perpisahannya. Ia merasa gugup dan takut, tapi ia harus melakukannya. Dinda berdiri di depan kelas, mengambil nafas dalam-dalam, dan kemudian mulai membaca ucapan perpisahannya.

"Terima kasih kepada semua guru yang telah membimbing kami selama ini. Terima kasih juga kepada teman-teman yang selalu menjadi pendamping setia dalam belajar dan bermain. Saya merasa sangat beruntung bisa memiliki kalian semua sebagai bagian dari hidup saya. Kami akan merindukan semua kenangan indah di SMA Negeri 1."

Setelah selesai membacakan ucapan, Dinda merasa lega dan bahagia. Ia merasa telah berhasil mengatasi rasa takutnya dan memberikan ucapan perpisahan yang baik.

Di akhir acara perpisahan, semua siswa berkumpul di lapangan sekolah untuk mengucapkan selamat tinggal. Mereka berpelukan dan berfoto bersama, menandai akhir dari masa-masa indah di SMA Negeri 1.

Saat akan pulang, Dinda merasa sedih dan cemas lagi. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ia tahu bahwa ia harus siap menghadapinya.

"Sampai jumpa, SMA Negeri 1," gumam Dinda sambil menatap gedung sekolah yang telah menjadi tempatnya belajar selama tiga tahun terakhir.

Para siswa meninggalkan sekolah dengan hati yang berat, namun juga penuh harapan. Mereka tahu bahwa masa depan akan membawa banyak perubahan, tapi mereka siap menghadapinya dengan semangat dan tekad yang kuat.